Kamis, 22 November 2012

Cinta Seorang IBU

Hadirkan dalam benak kita, seorang perempuan yang dengan susah payah tengah melahirkan bayi yang dikandungnya. Rasa sakit yang tak mampu terucap lewat kalimat, rintihan tangis menahan kepedihan menanggung beban yang tak ringan dalam perutnya yang hingga 9 bulan ia bawa kemana-mana, harap dan cemas yang selalu terasakan dalam jiwa yang dengannya ia hanya mampu bersandar kepada pencipta dirinya dan yang Maha Kuasa menentukan segalanya terus hadirkan bayangan itu dalam benak kita…ketika bayi yang dikandungnya benar-benar lahir dengan selamat disertai tangis saat keluar menghirup udara dunia, perempuan itu tersenyum lebar seolah lenyap rasa sakit, pedih dan perih yang baru saja ia rasakan…berganti kebahagiaan yang tak terkatakan. Kelelahan badan tidak ia rasakan meski butiran keringat memenuhi sekujur tubuh dan wajahnya yang tampak letih. Air mata kebahagiaan mengalir di kedua pipinya sambil terus saja ia menciumi buah hatinya yang baru beberapa saat lahir dari perutnya. Siapakah perempuan itu? Dia adalah ibu kita. Ya, ibu kita…sosok tegar namun penuh kasih sayang yang telah melahirkan kita. Ibu yang dengan kasih sayangnya mengasuh, merawat dan membesarkan kita. Ibu yang dengan segenap cintanya yang tulus telah mendidik diri kita. Pengorbanan yang luar biasa telah ia lakukan, peluh dan keringat seolah hampir habis tertumpah demi membahagiakan kita, tidak jarang air mata tak tertahankan keluar menetes membasahi pipinya saat kita sakit dan menderita.
Ia tak pernah rela kita mengalami kesusahan, ia ikut merasakan kesedihan saat kita berteman dengan penderitaan, ia isi hati dan fikirannya untuk kebahagiaan anaknya, kita. Lalu, apa yang sudah kita lakukan untuk ibu kita? Balasan apa yang sudah kita persembahkan untuk perempuan mulia itu? Kalimat apa yang terucap lewat lisan kita saat kita dipanggil dan diminta bantuan olehnya? Manakah yang lebih mengemuka dari sikap kita kepada ibu yang telah entah berapa lama mencurahkan kasih sayangnya kepada kita itu? Ada baiknya kita renungi dalam-dalam firman Allah swt berikut ini :
“Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya Telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu, Hanya kepada-Kulah kembalimu.” (QS. Luqman/31:14)

Ribuan kilo jalan yang kau tempuh…Lewati rintangan demi aku anakmu…
Ibuku sayang masih terus berjalan…Walau tapak kaki penuh darah penuh nanah…Seperti udara kasih yang engkau berikan…Tak mampu ku membalas…Ibu…Ibu… (Syair lagu “Ibu”, Iwan Fals)

(Ustadz Sigit Yulianta M.S.I)

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates

Animated Chocolate Heart Shiny Love